FLS2N 2014 - STORY TELLING

Posted by Labels: at

Lomba Kreativitas Cerita Berbahasa Inggris (Story Telling)


Menekankan pada (1) aspek kebermaknaan dan kejelasan dalam proses komunikasi pembawa cerita dengan penonton dan (2) aspek kreativitas dalam menginterpretasikan isi cerita, mengembangkan alur cerita, serta dalam cara penyajiannya secara lisan.

1. Tema Lomba

Lomba kreativitas cerita berbahasa Inggris bertujuan mengembangkan kreativitas siswa sekolah menengah pertama dalam menginterpretasikan isi cerita, mengembangkan cerita, serta dalam cara menyampaikan cerita secara lisan. Kreativitas tersebut perlu didukung oleh proses komunikasi verbal dan non verbal dengan penonton secara bermakna dan efektif, serta penggunaan bahasa Inggris secara ekspresif dengan tepat dan lancar. Bercerita tidak sama dengan bermain drama atau sandiwara. Dalam bercerita, kejelasan, kebermaknaan, dan kedekatan emosional dengan penonton jauh lebih penting daripada gerakan seni peran.
Tema diarahkan kepada hal-hal yang dapat memberikan keteladanan dalam menerapkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, kecintaan dengan lingkungan, semangat kewirausahaan, kejujuran berprofesi dan ekonomi kreatif, dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan norma kehidupan bermasyarakat. Tema cerita disesuaikan dengan nilai-nilai kearifan budaya lokal di tanah air (yang terkandung dalam cerita lokal) dan dari budaya lain di seluruh dunia (bukan hanya dari negara penutur asli bahasa Inggris).
Bentuk cerita mencakup cerita, mitologi, legenda, fabel, kepercayaan, serta adat istiadat daerah/suku setempat dengan “sentuhan baru” secara inovatif dalam penafsiran isi pesan, pengembangan alur cerita, ataupun teknik penyajiannya.

2. Persyaratan Penyampaian Cerita

Persyaratan untuk bercerita adalah sebagai berikut:
a. Setiap peserta menyampaikan dua cerita:
    1) Cerita lokal atau dari daerah tertentu di Indonesia,
    2) Cerita asing atau dari negara lain di seluruh dunia.
b. Cerita dapat diambil langsung atau saduran dari cerita yang sudah ada atau dikarang sendiri oleh peserta
c. Isi cerita memberikan keteladanan dalam menerapkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa, semangat kewirausahaan, kejujuran berprofesi, dan ekonomi kreatif, menjunjung tinggi tata nilai agama dan norma kehidupan dalam masyarakat
d. Untuk menyampaikan tiap-tiap cerita, tiap peserta diberi waktu selama 5 sampai dengan 6 menit.

3. Jenjang Lomba dan Dewan Juri

Ketentuan jenjang lomba dan dewan juri adalah sebagai berikut:

a. Lomba tingkat sekolah

Dewan juri lomba tingkat sekolah terdiri atas tiga orang guru bahasa (terutama guru bahasa Inggris) sekolah yang bersangkutan.

b. Lomba tingkat kabupaten/kota

Untuk lomba tingkat kabupaten/kota, dewan juri terdiri atas tiga atau lima orang. Anggota dewan juri terdiri atas pengawas/instruktur, guru bahasa Inggris atau praktisi yang berkompeten.
Syarat-syarat anggota dewan juri lomba tingkat kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
1) Minimal sarjana bahasa Inggris atau praktisi yang berkompeten,
2) Pernah menjadi juri lomba sejenis sekurang-kurangnya pada tingkat rayon,
3) Mampu bersikap adil, jujur dan profesional dan tidak memihak kepada peserta tertentu (independent) dan menghindari pemfavoritan.

c. Lomba tingkat provinsi

Untuk lomba tingkat provinsi, dewan juri terdiri atas tiga atau lima orang. Anggota dewan juri lomba terdiri atas pengawas/instruktur, guru, dosen, atau praktisi yang berkompeten.
Syarat – syarat angota dewan juri lomba tingkat provinsi adalah sebagai berikut:
a. Minimal sarjana pendidikan bahasa atau praktisi yang berkompeten.
b. Pernah mengajar mata pelajaran bahasa Ingris
c. Pernah menjadi juri lomba sejenis sekurang-kurangnya pada tingkat kabupaten/kota.
d. Mampu bersikap adil, jujur dan professiaonal dan tidak memihak kepada peserta tertentu (independent)

d. Lomba tingkat nasional

Untuk lomba tingkat nasional, dewan juri babak kualifikasi terdiri atas 3 orang, yaitu 1. Pengawas/instruktur, 1 dosen, dan/atau 1 praktisi yang berkompeten. Untuk babak final, dewan juri terdiri dari 5 orang, 1 pengawas/instruktur, 2 dosen, dan/atau 2 praktisi yang berkompeten.
Syarat – syarat anggota dewan juri lomba tingkat nasional adalah sebagai berikut:
1) Minimal sarjana pendidikan bahasa Inggris atau praktisi yang berkompeten;
2) Pernah mengajar bahasa Inggris
3) Pernah menjadi juri lomba sejenis sekurang – kurangnya pada tingkat provinsi
4) Mampu besikap adil , jujur dan professional dan tidak memihak.

4. Penilaian

a. Aspek penilaian

1) Komunikasi
    a) Kejelasan butir-butir makna yang disampaikan
    b) Mimik wajah dan bahasa tubuh dirahkan untuk menjalin komunikasi dengan penonton
    c) Kesesuaian pakaian dengan tema cerita
2) Ekspresi
    a) Ketepatan tata bahasa, kosakata, dan ungakapan
    b) Ketepatan ucapan, tekanan kata, dan intonasi
    c) Kelancaran
3) Kreativitas
     a) Dalam penafsiran pesan moral dalam cerita
     b) Dalam penyampaian nilai budaya / karakter bangsa melalui tokoh dan jalan cerita
     c) Dalam penggunaan alat bantu yang ramah lingkungan

b. Skala nilai dan bobot penilaian

Nilai setiap indikator menggunakan skala 1-100, dengan bobot masing-masing tercantum dalam lampiran.

Post a Comment

Back to Top